Information in this document may be out of date
This document has an older update date than the original, so the information it contains may be out of date. If you're able to read English, see the English version for the most up-to-date information: Liveness, Readiness, and Startup Probes
Probe Liveness, Readiness, dan Startup
Kubernetes memiliki beberapa jenis Probe:
Probe Liveness
Probe liveness menentukan kapan harus memulai ulang kontainer. Contohnya, Probe liveness dapat menangkap deadlock ketika aplikasi berjalan tetapi tidak dapat membuat progress.
Jika kontainer gagal dalam Probe liveness berulang-ulang, Kubelet akan memulai ulang kontainer tersebut.
Probe liveness tidak menunggu Probe readiness sampai berhasil. Jika kamu ingin menunggu sebelum mengeksekusi Probe liveness, kamu bisa mendefinisikan initialDelaySeconds
atau menggunakan
Probe startup.
Probe Readiness
Probe readiness menentukan kapan kontainer akan siap menerima trafik. Ini akan berguna ketika menunggu aplikasi yang memakan waktu lama dalam tugas awalnya, seperti membuat koneksi jaringan, memuat berkas, dan memanaskan(warming) cache.
Jika Probe readiness gagal, Kubernetes akan menghapus semua Pod dari semua endpoint yang cocok.
Probe readiness berjalan selama seluruh siklus hidup kontainer.
Probe Startup
Probe startup memverifikasi apakah aplikasi dalam kontainer sudah dimulai. Ini dapat digunakan untuk mengadopsi cek liveness pada kontainer yang membutuhkan waktu lama untuk memulai, lalu untuk menghindari kontainer tersebut dihentikan oleh Kubelet sebelum siap dan berjalan.
Jika Probe seperti itu telah dikonfigurasi, maka cek liveness dan readiness akan dinonaktifkan sampai Probe tersebut berhasil.
Probe dengan tipe seperti ini hanya akan dieksekusi pada saat startup, tidak seperti Probe liveness dan readiness yang dieksekusi secara periodik.
- Baca lebih lanjut tentang Mengatur Probe Liveness, Readiness, dan Startup.