This is the multi-page printable view of this section. Click here to print.

Return to the regular view of this page.

Menjalankan

Menjalankan dan mengatur aplikasi stateless dan stateful.

1 - Menjalankan Aplikasi Stateless Menggunakan Deployment

Dokumen ini menunjukkan cara bagaimana cara menjalankan sebuah aplikasi menggunakan objek Deployment Kubernetes.

Tujuan

  • Membuat sebuah Deployment Nginx.
  • Menggunakan kubectl untuk mendapatkan informasi mengenai Deployment.
  • Mengubah Deployment.

Sebelum kamu memulai

Kamu harus memiliki klaster Kubernetes, dan perangkat baris perintah kubectl juga harus dikonfigurasikan untuk berkomunikasi dengan klastermu. Jika kamu belum memiliki klaster, kamu dapat membuatnya dengan menggunakan minikube, atau kamu juga dapat menggunakan salah satu dari tempat mencoba Kubernetes berikut ini:

Kubernetes servermu harus dalam versi yang sama atau lebih baru dari v1.9. Untuk melihat versi, tekan kubectl version.

Membuat dan Menjelajahi Deployment Nginx

Kamu dapat menjalankan aplikasi dengan membuat sebuah objek Deployment Kubernetes, dan kamu dapat mendeskripsikan sebuah Deployment di dalam berkas YAML. Sebagai contohnya, berkas YAML berikut mendeskripsikan sebuah Deployment yang menjalankan image Docker nginx:1.14.2:

apiVersion: apps/v1 # for versions before 1.9.0 use apps/v1beta2
kind: Deployment
metadata:
  name: nginx-deployment
spec:
  selector:
    matchLabels:
      app: nginx
  replicas: 2 # tells deployment to run 2 pods matching the template
  template:
    metadata:
      labels:
        app: nginx
    spec:
      containers:
        - name: nginx
          image: nginx:1.7.9
          ports:
            - containerPort: 80
  1. Buatlah sebuah Deployment berdasarkan berkas YAML:

     kubectl apply -f https://k8s.io/examples/application/deployment.yaml
    
  2. Tampilkan informasi dari Deployment:

     kubectl describe deployment nginx-deployment
    

    Keluaran dari perintah tersebut akan menyerupai:

     Name:     nginx-deployment
     Namespace:    default
     CreationTimestamp:  Tue, 30 Aug 2016 18:11:37 -0700
     Labels:     app=nginx
     Annotations:    deployment.kubernetes.io/revision=1
     Selector:   app=nginx
     Replicas:   2 desired | 2 updated | 2 total | 2 available | 0 unavailable
     StrategyType:   RollingUpdate
     MinReadySeconds:  0
     RollingUpdateStrategy:  1 max unavailable, 1 max surge
     Pod Template:
       Labels:       app=nginx
       Containers:
        nginx:
         Image:              nginx:1.14.2
         Port:               80/TCP
         Environment:        <none>
         Mounts:             <none>
       Volumes:              <none>
     Conditions:
       Type          Status  Reason
       ----          ------  ------
       Available     True    MinimumReplicasAvailable
       Progressing   True    NewReplicaSetAvailable
     OldReplicaSets:   <none>
     NewReplicaSet:    nginx-deployment-1771418926 (2/2 replicas created)
     No events.
    
  3. Lihatlah daftar Pod-Pod yang dibuat oleh Deployment:

     kubectl get pods -l app=nginx
    

    Keluaran dari perintah tersebut akan menyerupai:

     NAME                                READY     STATUS    RESTARTS   AGE
     nginx-deployment-1771418926-7o5ns   1/1       Running   0          16h
     nginx-deployment-1771418926-r18az   1/1       Running   0          16h
    
  4. Tampilkan informasi mengenai Pod:

     kubectl describe pod <nama-pod>
    

    dimana <nama-pod> merupakan nama dari Pod kamu.

Mengubah Deployment

Kamu dapat mengubah Deployment dengan cara mengaplikasikan berkas YAML yang baru. Berkas YAML ini memberikan spesifikasi Deployment untuk menggunakan Nginx versi 1.16.1.

apiVersion: apps/v1 # untuk versi sebelum 1.9.0 gunakan apps/v1beta2
kind: Deployment
metadata:
  name: nginx-deployment
spec:
  selector:
    matchLabels:
      app: nginx
  replicas: 2
  template:
    metadata:
      labels:
        app: nginx
    spec:
      containers:
      - name: nginx
        image: nginx:1.16.1 # Memperbarui versi nginx dari 1.14.2 ke 1.16.1
        ports:
        - containerPort: 80
  1. Terapkan berkas YAML yang baru:

      kubectl apply -f https://k8s.io/examples/application/deployment-update.yaml
    
  2. Perhatikan bahwa Deployment membuat Pod-Pod dengan nama baru dan menghapus Pod-Pod lama:

      kubectl get pods -l app=nginx
    

Meningkatkan Jumlah Aplikasi dengan Meningkatkan Ukuran Replika

Kamu dapat meningkatkan jumlah Pod di dalam Deployment dengan menerapkan berkas YAML baru. Berkas YAML ini akan meningkatkan jumlah replika menjadi 4, yang nantinya memberikan spesifikasi agar Deployment memiliki 4 buah Pod.

apiVersion: apps/v1 # untuk versi sebelum 1.9.0 gunakan apps/v1beta2
kind: Deployment
metadata:
  name: nginx-deployment
spec:
  selector:
    matchLabels:
      app: nginx
  replicas: 4 # Memperbarui replica dari 2 menjadi 4
  template:
    metadata:
      labels:
        app: nginx
    spec:
      containers:
      - name: nginx
        image: nginx:1.16.1
        ports:
        - containerPort: 80
  1. Terapkan berkas YAML:

     kubectl apply -f https://k8s.io/examples/application/deployment-scale.yaml
    
  2. Verifikasi Deployment kamu saat ini yang memiliki empat Pod:

     kubectl get pods -l app=nginx
    

    Keluaran dari perintah tersebut akan menyerupai:

     NAME                               READY     STATUS    RESTARTS   AGE
     nginx-deployment-148880595-4zdqq   1/1       Running   0          25s
     nginx-deployment-148880595-6zgi1   1/1       Running   0          25s
     nginx-deployment-148880595-fxcez   1/1       Running   0          2m
     nginx-deployment-148880595-rwovn   1/1       Running   0          2m
    

Menghapus Deployment

Menghapus Deployment dengan nama:

kubectl delete deployment nginx-deployment

Cara Lama Menggunakan: ReplicationController

Cara yang dianjurkan untuk membuat aplikasi dengan replika adalah dengan menggunakan Deployment, yang nantinya akan menggunakan ReplicaSet. Sebelum Deployment dan ReplicaSet ditambahkan ke Kubernetes, aplikasi dengan replika dikonfigurasi menggunakan ReplicationController.

Selanjutnya

2 - Menghapus Paksa Pod StatefulSet

Laman ini menjelaskan bagaimana cara menghapus Pod yang menjadi bagian dari sebuah stateful set, dan menjelaskan pertimbangan yang harus diperhatikan saat melakukannya.

Sebelum kamu memulai

  • Ini merupakan tugas yang cukup rumit dan memiliki potensi melanggar beberapa properti yang melekat dari StatefulSet.
  • Sebelum melanjutkan, pastikan kamu paham dengan pertimbangan yang disebutkan di bawah ini.

Pertimbangan StatefulSet

Pada operasi normal dari StatefulSet, tidak pernah ada kebutuhan untuk menghapus paksa sebuah Pod StatefulSet. Controller StatefulSet bertanggung jawab terhadap pembuatan, penyekalaan dan penghapusan terhadap anggota dari StatefulSet. Controller akan berusaha menjaga agar jumlah Pod yang ditentukan dari 0 hingga N-1 hidup dan siap sedia. StatefulSet memastikan bahwa, pada waktu kapanpun, akan ada minimal satu Pod dengan identitas yang telah ditetapkan berjalan pada klaster. Hal ini direferensikan sebagai semantik at most one yang disediakan StatefulSet.

Penghapusan paksa secara manual harus dilakukan dengan hati-hati, karena hal tersebut berpotensi melanggar semantik at most one yang melekat pada StatefulSet. StatefulSet dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi terklaster dan terdistribusi yang membutuhkan identitas jaringan dan penyimpanan yang stabil dan tetap. Aplikasi-aplikasi ini biasanya memiliki konfigurasi yang tergantung dengan sejumlah anggota dengan identitas yang tetap. Memiliki banyak anggota dengan identitas yang sama berpotensi menimbulkan kerusakan dan kehilangan data (contohnya skenario split brain pada sistem berbasis kuorum).

Menghapus Pod

Kamu dapat melakukan penghapusan Pod secara graceful dengan perintah berikut:

kubectl delete pods <pod>

Agar perintah di atas mengarah ke terminasi secara graceful, Pod tidak boleh menspesifikasikan pod.Spec.TerminationGracePeriodSeconds dengan nilai 0. Praktik untuk mengatur nilai pod.Spec.TerminationGracePeriodSeconds menjadi 0 detik merupakan hal yang tidak aman dan sangat tidak disarankan untuk Pod StatefulSet. Penghapusan secara graceful itu aman dan akan memastikan bahwa Pod akan mati secara gracefully sebelum kubelet menghapus nama dari apiserver.

Kubernetes (versi 1.5 atau lebih baru) tidak akan menghapus Pod hanya karena Node tidak dapat dijangkau. Pod yang berjalan pada Node yang tidak dapat dijangkau akan memasuki keadaan 'Terminating' atau 'Unknown' setelah waktu habis. Pod juga dapat memasuki keadaan ini saat pengguna berusaha melakukan penghapusan secara graceful terhadap Pod pada Node yang tidak dapat dijangkau. Cara yang hanya dapat dilakukan untuk menghapus Pod pada keadaan tersebut dari apiserver adalah:

  • Objek Node telah dihapus (baik oleh kamu, atau oleh Controller Node).
  • Kubelet pada Node yang tidak responsif akan menanggapi, lalu mematikan Pod dan menghapusnya dari apiserver.
  • Penghapusan paksa Pod oleh pengguna.

Praktik terbaik yang direkomendasikan adalah menggunakan pendekatan pertama atau kedua. Jika sebuah Node telah terkonfirmasi mati (contohnya terputus dari jaringan secara permanen, dimatikan, dll), maka objek Node dihapus. Jika Node mengalami partisi jaringan, maka coba selesaikan masalah ini atau menunggu masalah itu terselesaikan. Saat partisi terselesaikan, kubelet akan menyelesaikan penghapusan Pod serta membebaskan namanya dari apiserver.

Normalnya, sistem akan menyelesaikan penghapusan saat Pod tidak lagi berjalan pada Node, atau Node telah dihapus oleh administrator. Kamu dapat mengabaikan hal ini dengan menghapus paksa Pod.

Penghapusan Paksa

Penghapusan paksa tidak menunggu konfirmasi dari kubelet bahwa Pod telah diterminasi. Terlepas dari apakah penghapusan paksa sukses mematikan sebuah Pod, namanya akan segera dibebaskan dari apiserver. Hal ini berakibat controller StatefulSet akan membuat Pod pengganti dengan identitas yang sama; ini dapat menimbulkan duplikasi terhadap Pod apabila ternyata Pod tersebut masih berjalan, dan jika Pod tersebut masih dapat berkomunikasi dengan anggota Statefulset lainnya, hal ini berakibat terjadi pelanggaran semantik at most one dari StatefulSet yang telah dijamin.

Saat kamu menghapus paksa sebuah Pod StatefulSet, berarti kamu menjamin bahwa Pod tersebut tidak akan pernah lagi berkomunikasi dengan Pod lain pada StatefulSet dan namanya dapat dibebaskan secara aman untuk pembuatan penggantinya.

Jika kamu ingin menghapus paksa Pod dengan menggunakan kubectl versi >= 1.5, lakukan perintah berikut:

kubectl delete pods <pod> --grace-period=0 --force

Jika kamu menggunakan kubectl <= 1.4, kamu harus menghilangkan pilihan --force dan gunakan:

kubectl delete pods <pod> --grace-period=0

Jika setelah perintah ini dijalankan dan Pod tetap berada pada kondisi Unknown, gunakan perintah berikut untuk menghapus Pod dari klaster:

kubectl patch pod <pod> -p '{"metadata":{"finalizers":null}}'

Selalu jalankan penghapusan paksa Pod StatefulSet dengan hati-hati dan penuh pemahaman terhadap risiko yang dapat timbul.

Selanjutnya

Pelajari lebih lanjut debugging StatefulSet.

3 - HorizontalPodAutoscaler

HorizontalPodAutoscaler secara otomatis akan memperbanyak jumlah Pod di dalam ReplicationController, Deployment, ReplicaSet ataupun StatefulSet berdasarkan hasil observasi penggunaan CPU(atau, dengan metrik khusus, pada beberapa aplikasi yang menyediakan metrik). Perlu dicatat bahwa HorizontalPodAutoscale tidak dapat diterapkan pada objek yang tidak dapat diperbanyak, seperti DeamonSets.

HorizontalPodAutoscaler diimplementasikan sebagai Kubernetes API resource dan sebuah controller. Resource tersebut akan menentukan perilaku dari controller-nya. Kontroler akan mengubah jumlah replika pada ReplicationController atau pada Deployment untuk menyesuaikan dengan hasil observasi rata-rata penggunaan CPU sesuai dengan yang ditentukan oleh pengguna.

Bagaimana cara kerja HorizontalPodAutoscaler?

Diagram HorizontalPodAutoscaler

HorizontalPodAutoscaler diimplementasikan sebagai sebuah loop kontrol, yang secara berkala dikontrol oleh flag --horizontal-pod-autoscaler-sync-period pada controller manager (dengan nilai bawaan 15 detik).

Dalam setiap periode, controller manager melakukan kueri penggunaan sumber daya dan membandingkan dengan metrik yang dispesifikasikan pada HorizontalPodAutoscaler. Controller manager mendapat metrik dari sumber daya metrik API (untuk metrik per Pod) atau dari API metrik khusus (untuk semua metrik lainnya).

  • Untuk metrik per Pod (seperti CPU), controller mengambil metrik dari sumber daya metrik API untuk setiap Pod yang ditargetkan oleh HorizontalPodAutoscaler. Kemudian, jika nilai target penggunaan ditentukan, maka controller akan menghitung nilai penggunaan sebagai persentasi dari pengguaan sumber daya dari Container pada masing-masing Pod. Jika target nilai mentah (raw value) ditentukan, maka nilai metrik mentah (raw metric) akan digunakan secara langsung. Controller kemudian mengambil nilai rata-rata penggunaan atau nilai mentah (tergantung dengan tipe target yang ditentukan) dari semua Pod yang ditargetkan dan menghasilkan perbandingan yang digunakan untuk menentukan jumlah replika yang akan diperbanyak.

    Perlu dicatat bahwa jika beberapa Container pada Pod tidak memiliki nilai resource request, penggunaan CPU pada Pod tersebut tidak akan ditentukan dan autoscaler tidak akan melakukan tindakan apapun untuk metrik tersebut. Perhatikan pada bagian detail algoritma di bawah ini untuk informasi lebih lanjut mengenai cara kerja algoritma autoscale.

  • Untuk metrik khusus per Pod, controller bekerja sama seperti sumber daya metrik per Pod, kecuali Pod bekerja dengan nilai mentah, bukan dengan nilai utilisasi (utilization values).

  • Untuk objek metrik dan metrik eksternal, sebuah metrik diambil, dimana metrik tersebut menggambarkan objek tersebut. Metrik ini dibandingkan dengan nilai target untuk menghasilkan perbandingan seperti di atas. Pada API autoscaling/v2beta2, nilai perbandingan dapat secara opsional dibagi dengan jumlah Pod sebelum perbandingan dibuat.

Pada normalnya, HorizontalPodAutoscaler mengambil metrik dari serangkaian API yang sudah diagregat (custom.metric.k8s.io, dan external.metrics.k8s.io). API metrics.k8s.io biasanya disediakan oleh metric-server, dimana metric-server dijalankan secara terpisah. Perhatikan metrics-server sebagai petunjuk. HorizontalPodAutoscaler juga mengambil metrik dari Heapster secara langsung.

Perhatikan Dukungan untuk API metrik untuk lebih detail.

Autoscaler mengkases controller yang dapat diperbanyak (seperti ReplicationController, Deployment, dan ReplicaSet) dengan menggunakan scale sub-resource. Untuk lebih detail mengenai scale sub-resource dapat ditemukan di sini.

Detail Algoritma

Dari sudut pandang paling sederhana, controller HorizontalPodAutoscaler mengoperasikan perbandingan metrik yang diinginkan dengan kedaan metrik sekarang.

desiredReplicas = ceil[currentReplicas * ( currentMetricValue / desiredMetricValue )]

Sebagai contoh, jika nilai metrik sekarang adalah 200m dan nilai metrik yang diinginkan adalah 100m, jumlah replika akan ditambah dua kali lipat, karena 200.0 / 100.0 == 2.0. Jika nilai metrik sekarang adalah 50m, maka jumlah replika akan dikurangi setengah, karena 50.0 / 100.0 == 0.5. Kita tetap memperbanyak replika (scale) jika nilai perbandingan mendekati 1.0 (dalam toleransi yang dapat dikonfigurasi secata global, dari flag --horizontal-pod-autoscaler-tolerance dengan nilai bawaan 0.1.

Ketika targetAverageValue (nilai target rata-rata) atau targetAverageUtilization (target penggunaan rata-rata) ditentukan, currentMetricValue (nilai metrik sekaraang) dihitung dengan mengambil rata-rata dari metrik dari semua Pod yang ditargetkan oleh HorizontalPodAutoscaler. Sebelum mengecek toleransi dan menentukan nilai akhir, kita mengambil kesiapan Pod dan metrik yang hilang sebagai pertimbangan.

Semua Pod yang memiliki waktu penghapusan (Pod dalam proses penutupan) dan semua Pod yang mengalami kegagalan akan dibuang.

Jika ada metrik yang hilang dari Pod, maka Pod akan dievaluasi nanti. Pod dengan nilai metrik yang hilang akan digunakan untuk menyesuaikan jumlah akhir Pod yang akan diperbanyak atau dikurangi.

Ketika scaling dilakukan karena CPU, jika terdapat Pod yang akan siap (dengan kata lain Pod tersebut sedang dalam tahap inisialisasi) atau metrik terakhir dari Pod adalah metrik sebelum Pod dalam keadaan siap, maka Pod tersebut juga akan dievaluasi nantinya.

Akibat keterbatasan teknis, controller HorizontalPodAutoscaler tidak dapat menentukan dengan tepat kapan pertama kali Pod akan dalam keadaan siap ketika menentukan apakah metrik CPU tertentu perlu dibuang. Sebaliknya, HorizontalPodAutoscaler mempertimbangkan sebuah Pod "tidak dalam keadaan siap" jika Pod tersebut dalam keadaan tidak siap dan dalam transisi ke status tidak siap dalam waktu singkat, rentang waktu dapat dikonfigurasi, sejak Pod tersebut dijalankan. Rentang waktu tersebut dapat dikonfigurasi dengan flag --horizontal-pod-autoscaler-initial-readiness-delay dan waktu bawaannya adalah 30 detik. Ketika suatu Pod sudah dalam keadaan siap, Pod tersebut mempertimbangkan untuk siap menjadi yang pertama jika itu terjadi dalam waktu yang lebih lama, rentang waktu dapat dikonfigurasi, sejak Pod tersebut dijalankan. Rentang waktu tersebut dapat dikonfigurasi dengan flag --horizontal-pod-autoscaler-cpu-initialization-period dan nilai bawaannya adalah 5 menit.

Skala perbandingan dasar currentMetricValue / desiredMetricValue dihitung menggunakan Pod yang tersisa yang belum disisihkan atau dibuang dari kondisi di atas.

Jika terdapat metrik yang hilang, kita menghitung ulang rata-rata dengan lebih konservatif, dengan asumsi Pod mengkonsumsi 100% dari nilai yang diharapkan jika jumlahnya dikurangi (scale down) dan 0% jika jumlahnya diperbanyak (scale up). Ini akan mengurangi besarnya kemungkinan untuk scale.

Selanjutnya, jika terdapat Pod dalam keadaan tidak siap, dan kita akan memperbanyak replikas (scale up) tanpa memperhitungkan metrik yang hilang atau Pod yang tidak dalam keadaan siap, kita secara konservatif mengasumsikan Pod yang tidak dalam keadaan siap mengkonsumsi 0% dari metrik yang diharapkan, akhirnya meredam jumlah replika yang diperbanyak (scale up).

Seteleh memperhitungkan Pod yang tidak dalam keadaan siap dan metrik yang hilang, kita menghitung ulang menggunakan perbandingan. Jika perbandingan yang baru membalikkan arah scale-nya atau masih di dalam toleransi, kita akan melakukan scale dengan tepat. Jika tidak, kita menggunakan perbandingan yang baru untuk memperbanyak atau mengurangi jumlah replika.

Perlu dicatat bahwa nilai asli untuk rata-rata penggunaan dilaporkan kembali melalui status HorizontalPodAutoscaler, tanpa memperhitungkan Pod yang tidak dalam keadaan siap atau metrik yang hilang, bahkan ketika perbandingan yang baru digunakan.

Jika beberapa metrik ditentukan pada sebuah HorizontalPodAutoscaler, perhitungan dilakukan untuk setiap metrik dan nilai replika terbesar yang diharapkan akan dipilih. Jika terdapat metrik yang tidak dapat diubah menjadi jumlah replika yang diharapkan (contohnya terdapat kesalahan ketika mengambil metrik dari API metrik) dan pengurangan replika disarankan dari metrik yang dapat diambil, maka scaling akan diabaikan. Ini berarti HorizontalPodAutoscaler masih mampu untuk memperbanyak replika jika satu atau lebih metrik memberikan sebuah desiredReplicas lebih besar dari nilai yang sekarang.

Pada akhirnya, sebelum HorizontalPodAutoscaler memperbanyak target, rekomendasi scaling akan dicatat. Controller mempertimbangkan semua rekomendasi dalam rentang waktu yang dapat dikonfigurasi untuk memilih rekomendasi tertinggi. Nilai ini dapat dikonfigurasi menggunakan flag --horizontal-pod-autoscaler-downscale-stabilization, dengan nilai bawaan 5 menit. Ini berarti pengurangan replika akan terjadi secara bertahap, untuk mengurangi dampak dari perubahan nilai metrik yang cepat.

Objek API

HorizontalPodAutoscaler adalah sebuah API dalam grup autoscaling pada Kubernetes. Versi stabil, yang hanya mendukung untuk autoscale CPU, dapat ditemukan pada versi API autoscaling/v1.

Versi beta, yang mendukung untuk scaling berdasarkan memori dan metrik khusus, dapat ditemukan pada autoscaling/v2beta2. Field yang baru diperkenalkan pada autoscaling/v2beta2 adalah preserved sebagai anotasi ketika menggunakan autoscaling/v1.

Ketika kamu membuat sebuah HorizontalPodAutoscaler, pastikan nama yang ditentukan adalah valid nama subdomain DNS. Untuk lebih detail tentang objek API ini dapat ditemukan di Objek HorizontalPodAutoscaler.

Dukungan untuk HorizontalPodAutoscaler pada kubectl

Seperti sumber daya API lainnya, HorizontalPodAutoscaler didukung secara bawaan oleh kubectl. Kita dapat membuat autoscaler yang baru dengan menggunakan perintah kubectl create. Kita dapat melihat daftar autoscaler dengan perintah kubectl get hpa dan melihat deskripsi detailnya dengan perintah kubectl describe hpa. Akhirnya, kita dapat menghapus autoscaler meggunakan perintah kubectl delete hpa.

Sebagai tambahan, terdapat sebuah perintah khusus kubectl autoscaler untuk mempermudah pembuatan HorizontalPodAutoscaler. Sebagai contoh, mengeksekusi kubectl autoscaler rs foo --min=2 --max=5 --cpu-percent=80 akan membuat sebuah autoscaler untuk ReplicaSet foo, dengan target pengguaan CPU 80% dan jumlah replika antara 2 sampai dengan 5. Dokumentasi lebih detail tentang kubectl autoscaler dapat ditemukan di sini.

Autoscaling ketika Rolling Update

Saat ini, dimungkinkan untuk melakukan rolling update menggunakan objek Deployment, yang akan mengatur ReplicaSet untuk kamu. HorizontalPodAutoscaler hanya mendukung pendekatan terakhir: HorizontalPodAutoscaler terikat dengan objek Deployment, yang mengatur seberapa besar dari objek Deployment tersebut, dan Deployment bertugas untuk mengatur besar dari ReplicaSet.

HorizontalPodAutoscaler tidak bekerja dengan rolling update yang menggunakan manipulasi pada ReplicationContoller secara langsung, dengan kata lain kamu tidak bisa mengikat HorizontalPodAutoscaler dengan ReplicationController dan melakukan rolling update. Alasan HorizontalPodAutoscaler tidak bekerja ketika rolling update membuat ReplicationController yang baru adalah HorizontalPodAutoscaler tidak akan terikat dengan ReplicationController yang baru tersebut.

Dukungan untuk Cooldown / Penundaan

Ketika mengolah scaleing dari sebuah grup replika menggunakan HorizonalPodAutoscaler, jumlah replika dimungkinkan tetap berubah secara sering disebabkan oleh perubahan dinamis dari metrik yang dievaluasi. Hal ini sering disebut dengan thrashing.

Mulai dari versi 1.6, operator klaster dapat mengatasi masalah ini dengan mengatur konfigurasi HorizontalPodAutoscaler global sebagai flag kube-controller-manager.

Mulai dari versi 1.12, sebuah algoritma pembaruan baru menghilangkan kebutuhan terhadap penundaan memperbanyak replika (upscale).

  • --horizontal-pod-autoscaler-downscale-stabilization: Nilai untuk opsi ini adalah sebuah durasi yang menentukan berapa lama autoscaler menunggu sebelum operasi pengurangan replika (downscale) yang lain dilakukan seteleh operasi sekarang selesai. Nilai bawaannya adalah 5 menit (5m0s).

Dukungan untuk Beberapa Metrik

Kubernetes versi 1.6 menambah dukungan untuk scaling berdasarkan beberapa metrik. Kamu dapat menggunakan API versi autoscaling/v2beta2 untuk menentukan beberapa metrik yang akan digunakan HorizontalPodAutoscaler untuk menambah atau mengurangi jumlah replika. Kemudian, controller HorizontalPodAutoscaler akan mengevaluasi setiap metrik dan menyarankan jenis scaling yang baru berdasarkan metrik tersebut. Jumlah replika terbanyak akan digunakan untuk scale yang baru.

Dukungan untuk Metrik Khusus

Kubernetes versi 1.6 menambah dukungan untuk menggunakan metrik khusus pada HorizontalPodAutoscaler. Kamu dapat menambahkan metrik khusus untuk HorizontalPodAutoscaler pada API versi autoscaling/v2beta2. Kubernetes kemudian memanggil API metrik khusus untuk mengambil nilai dari metrik khusus.

Lihat Dukungan untuk API metrik untuk kubutuhannya.

Dukungan untuk API metrik

Secara standar, controller HorizontalPodAutoscaler mengambil metrik dari beberapa API. Untuk dapat mengakses API ini, administrator klaster harus memastikan bahwa:

  • API Later Pengumpulan diaktifkan.

  • API berikut ini terdaftar:

    • Untuk metrik sumber daya, ini adalah API metrics.k8s.io, pada umumnya disediakan oleh metrics-server. API tersebut dapat diaktifkan sebagai addon atau tambahan pada klaster.

    • Untuk metrik khusus, ini adalah API custom.metrics.k8s.io. API ini disediakan oleh API adaptor server yang disediakan oleh vendor yang memberi solusi untuk metrik. Cek dengan pipeline metrikmu atau daftar solusi yang sudah diketahui. Jika kamu ingin membuat sendiri, perhatikan boilerplate berikut untuk memulai.

    • Untuk metrik eksternal, ini adalah API external.metrics.k8s.io. API ini mungkin disediakan oleh penyedia metrik khusus diatas.

  • Nilai dari --horizontal-pod-autoscaler-use-rest-clients adalah true atau tidak ada. Ubah nilai tersebut menjadi false untuk mengubah ke autoscaling berdasarkan Heapster, dimana ini sudah tidak didukung lagi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai metrik-metrik ini dan bagaimana perbedaan setiap metrik, perhatikan proposal desain untuk HPA V2, custom.metrics.k8s.io dan external.metrics.k8s.io.

Untuk contoh bagaimana menggunakan metrik-metrik ini, perhatikan panduan penggunaan metrik khusus dan panduan penggunaan metrik eksternal.

Dukungan untuk Perilaku Scaling yang dapat Dikonfigurasi

Mulai dari versi v1.18, API v2beta2 mengizinkan perilaku scaling dapat dikonfigurasi melalui field behavior pada HorizontalPodAutoscaler. Perilaku scaling up dan scaling down ditentukan terpisah pada field slaceUp dan field scaleDown, dibawah dari field behavior. Sebuah stabilisator dapat ditentukan untuk kedua arah scale untuk mencegah perubahan replika yang terlalu berbeda pada target scaling. Menentukan scaling policies akan mengontrol perubahan replika ketika scaling.

Scaling Policies

Satu atau lebih scaling policies dapat ditentukan pada field behavior. Ketika beberapa policies ditentukan, policy yang mengizinkan scale terbesar akan dipilih secara default. Contoh berikut menunjukkan perilaku ketika mengurangi replika:

behavior:
  scaleDown:
    policies:
    - type: Pods
      value: 4
      periodSeconds: 60
    - type: Percent
      value: 10
      periodSeconds: 60

Ketika jumlah Pod lebih besar dari 40, policy kedua akan digunakan untuk scaling down. Misalnya, jika terdapat 80 replika dan target sudah di scale down ke 10 replika, 8 replika akan dikurangi pada tahapan pertama. Pada iterasi berikutnya, ketika jumlah replika adalah 72, 10% dari Pod adalah 7.2 tetapi akan dibulatkan menjadi 8. Dalam setiap iterasi pada controller autoscaler jumlah Pod yang akan diubah akan dihitung ulang berdarkan jumlah replika sekarang. Ketika jumlah replika dibawah 40, policy pertama (Pods) akan digunakan dan 4 replika akan dikurangi dalam satu waktu.

periodSeconds menunjukkan berapa lama waktu pada iterasi terkhir untuk menunjukkan policy mana yang akan digunakan. Policy pertama mengizinkan maksimal 4 replika di scale down dalam satu menit. Policy kedua mengixinkan maksimal 10% dari total replika sekarang di scale down dalam satu menit.

Pemilihan policy dapat diubah dengan menentukannya pada field selectPolicy untuk sebuah arah scale (baik scale up ataupun scale down). Dengan menentukan nilai Min, HorizontalPodAutoscaler akan memilih policy yang mengizinkan pergantian replika paling sedikit. Dengan menuntukan nilai Disable, akan menghentikan scaling pada arah scale tersebut.

Jendela Stabilisasi

Jendela stabilisasi digunakan untuk membatasi perubahan replika yang terlalu drastis ketika metrik yang digunakan untuk scaling tetap berubah-ubah. Jendela stabilisasi digunakan oleh algoritma autoscaling untuk memperhitungkan jumlah replika yang diharapkan dari scaling sebelumnya untuk mencengah *scaling. Berikut adalah contoh penggunaan jendela stabilisasi pada scaleDown.

scaleDown:
  stabilizationWindowSeconds: 300

Ketika metrik menandakan bahwa replika pada target akan dikurangi, algoritma akan memperhatikan jumlah replika yang diharapkan sebelumnya dan menggunakan nilai terbesar dari interval yang ditentukan. Pada contoh diatas, semua jumlah replika yang diharapkan pada 5 menit yang lalu akan dipertimbangkan.

Perilaku Standar

Untuk menggunakan scaling khusus, tidak semua field perlu ditentukan. Hanta nilai yang perlu diubah saja yang ditentukan. Nilai khusus ini akan digabungkan dengan nilai standar. Berikut adalah nilai standar perilaku pada algoritma yang digunakan HorizontalPodAutoscaler.

behavior:
  scaleDown:
    stabilizationWindowSeconds: 300
    policies:
    - type: Percent
      value: 100
      periodSeconds: 15
  scaleUp:
    stabilizationWindowSeconds: 0
    policies:
    - type: Percent
      value: 100
      periodSeconds: 15
    - type: Pods
      value: 4
      periodSeconds: 15
    selectPolicy: Max

Untuk scaleDown, nilai dari jendela stabilisasi adalah 300 detik (atau nilai dari flag --horizontal-pod-autoscaler-downscale-stabilization jika ditentukan). Hanya terdapat satu policy, yaitu mengizinkan menghapus 100% dari replika yang berjalan, artinya target replikasi di scale ke jumlah replika minimum. Untuk scaleUp, tidak terdapat jendela stabilisasi. Jika metrik menunjukkan bahwa replika pada target perlu diperbanyak, maka replika akan diperbanyak di secara langsung. Untuk scaleUp terdapat dua policy, yaitu empat Pod atau 100% dari replika yang berjalan akan ditambahkan setiap 15 detik sampai HorizontalPodAutoscaler dalam keadaan stabil.

Contoh: Mengubah Jendela Stabiliasi pada field scaleDown

Untuk membuat jendela stabilisai untuk pengurangan replika selama satu menit, perilaku berikut ditambahkan pada HorizontalPodAutoscaler.

behavior:
  scaleDown:
    stabilizationWindowSeconds: 60

Contoh: Membatasi nilai scale down

Untuk membatasi total berapa Pod yang akan dihapus, 10% setiap menut, perilaku berikut ditambahkan pada HorizontalPodAutoscaler.

behavior:
  scaleDown:
    policies:
    - type: Percent
      value: 10
      periodSeconds: 60

Untuk mengizinkan penghapusan 5 Pod terakhir, policy lain dapat ditambahkan.

behavior:
  scaleDown:
    policies:
    - type: Percent
      value: 10
      periodSeconds: 60
    - type: Pods
      value: 5
      periodSeconds: 60
    selectPolicy: Max

Contoh: menonakfitkan scale down

Nilai Disable pada selectPolicy akan menonaktifkan scaling pada arah yang ditentukan. Untuk mencegah pengurangan replika dapat menggunakan policy berikut.

behavior:
  scaleDown:
    selectPolicy: Disabled

Selanjutnya

4 - Panduan HorizontalPodAutoscaler

HorizontalPodAutoscaler secara otomatis akan memperbanyak jumlah Pod di dalam ReplicationController, Deployment, ReplicaSet ataupun StatefulSet berdasarkan hasil observasi penggunaan CPU (atau, dengan metrik khusus, pada beberapa aplikasi yang menyediakan metrik).

Laman ini memandu kamu dengan contoh pengaktifan HorizontalPodAutoscaler untuk server php-apache. Untuk informasi lebih lanjut tentang perilaku HorizontalPodAutoscaler, lihat Petunjuk pengguna HorizontalPodAutoscaler.

Contoh dibawah ini membutuhkan klaster Kubernetes dan kubectl di versi 1.2 atau yang lebih baru yang sedang berjalan. Server metrik sebagai pemantauan perlu diluncurkan di dalam sebuah klaster untuk menyediakan metrik melalui metrik API sumber daya, karena HorizontalPodAutoscaler menggunakan API ini untuk mengumpulkan metrik. Petunjuk untuk menerapkan server metrik ada di repositori GitHub dari server metrik, jika kamu mengikuti petunjuk memulai panduan GCE, metrik-pemantauan server akan diaktifkan secara default

Untuk menentukan beberapa metrik sumber daya untuk HorizontalPodAutoscaler, kamu harus memiliki klaster Kubernetes dan kubectl di versi 1.6 atau yang lebih baru. Selanjutnya, untuk menggunakan metrik khusus, klaster kamu harus dapat berkomunikasi dengan server API yang menyediakan API metrik khusus. Terakhir, untuk menggunakan metrik yang tidak terkait dengan objek Kubernetes apa pun, kamu harus memiliki klaster Kubernetes pada versi 1.10 atau yang lebih baru, dan kamu harus dapat berkomunikasi dengan server API yang menyediakan API metrik eksternal. Lihat Panduan pengguna HorizontalPodAutoscaler untuk detail lebih lanjut.

Menjalankan & mengekspos server php-apache

Untuk mendemonstrasikan HorizontalPodAutoscaler kita akan menggunakan image Docker khusus berdasarkan image php-apache. Dockerfile memiliki konten berikut:

FROM php:5-apache
ADD index.php /var/www/html/index.php
RUN chmod a+rx index.php

Bagian ini mendefinisikan laman index.php yang melakukan beberapa komputasi intensif CPU:

<?php
  $x = 0.0001;
  for ($i = 0; $i <= 1000000; $i++) {
    $x += sqrt($x);
  }
  echo "OK!";
?>

Pertama, kita akan memulai Deployment yang menjalankan image dan mengeksposnya sebagai Service menggunakan konfigurasi berikut:

apiVersion: apps/v1
kind: Deployment
metadata:
  name: php-apache
spec:
  selector:
    matchLabels:
      run: php-apache
  template:
    metadata:
      labels:
        run: php-apache
    spec:
      containers:
      - name: php-apache
        image: registry.k8s.io/hpa-example
        ports:
        - containerPort: 80
        resources:
          limits:
            cpu: 500m
          requests:
            cpu: 200m
---
apiVersion: v1
kind: Service
metadata:
  name: php-apache
  labels:
    run: php-apache
spec:
  ports:
  - port: 80
  selector:
    run: php-apache

Jalankan perintah berikut:

kubectl apply -f https://k8s.io/examples/application/php-apache.yaml
deployment.apps/php-apache created
service/php-apache created

Membuat HorizontalPodAutoscaler

Sekarang server sudah berjalan, selanjutnya kita akan membuat autoscaler menggunakan kubectl autoscale. Perintah berikut akan membuat HorizontalPodAutoscaler yang mengelola antara 1 dan 10 replika Pod yang dikontrol oleh Deployment php-apache yang kita buat pada langkah pertama instruksi ini. Secara kasar, HPA akan menambah dan mengurangi jumlah replika (melalui Deployment) untuk mempertahankan pemakaian CPU rata-rata di semua Pod sebesar 50% (karena setiap Pod meminta 200 mili-core menurut kubectl run), ini berarti penggunaan CPU rata-rata adalah 100 mili-core). Lihat ini untuk detail lebih lanjut tentang algoritmanya.

kubectl autoscale deployment php-apache --cpu-percent=50 --min=1 --max=10
horizontalpodautoscaler.autoscaling/php-apache autoscaled

Kita dapat memeriksa status autoscaler saat ini dengan menjalankan:

kubectl get hpa
NAME         REFERENCE                     TARGET    MINPODS   MAXPODS   REPLICAS   AGE
php-apache   Deployment/php-apache/scale   0% / 50%  1         10        1          18s

Harap dicatat bahwa konsumsi CPU saat ini adalah 0% karena kita tidak mengirimkan permintaan apa pun ke server (kolom TARGET menunjukkan nilai rata-rata di semua Pod yang dikontrol oleh Deployment yang sesuai).

Menambahkan beban

Sekarang, kita akan melihat bagaimana autoscaler bereaksi terhadap peningkatan beban. Kita akan memulai sebuah Container, dan mengirimkan perulangan kueri tak terbatas ke Service php-apache (jalankan di terminal yang berbeda):

kubectl run -it --rm load-generator --image=busybox /bin/sh

Hit enter for command prompt

while true; do wget -q -O- http://php-apache; done

Dalam satu menit atau lebih, kita akan melihat beban CPU yang lebih tinggi dengan menjalankan:

kubectl get hpa
NAME         REFERENCE                     TARGET      MINPODS   MAXPODS   REPLICAS   AGE
php-apache   Deployment/php-apache/scale   305% / 50%  1         10        1          3m

Di sini, konsumsi CPU meningkat hingga 305% dari permintaan. Hasilnya, Deployment mengubah ukurannya menjadi 7 replika:

kubectl get deployment php-apache
NAME         READY   UP-TO-DATE   AVAILABLE   AGE
php-apache   7/7      7           7           19m

Menghentikan beban

Kita akan menyudahi contoh dengan menghentikan beban pengguna.

Di terminal tempat kita membuat Container dengan image busybox, hentikan pembangkitan beban dengan mengetik <Ctrl> + C.

Kemudian kita akan memverifikasi status hasil (setelah satu menit atau lebih):

kubectl get hpa
NAME         REFERENCE                     TARGET       MINPODS   MAXPODS   REPLICAS   AGE
php-apache   Deployment/php-apache/scale   0% / 50%     1         10        1          11m
kubectl get deployment php-apache
NAME         READY   UP-TO-DATE   AVAILABLE   AGE
php-apache   1/1     1            1           27m

Di sini penggunaan CPU turun menjadi 0, sehingga HPA secara otomatis melakukan penyekalaan jumlah replika kembali menjadi 1.

Penyekalaan otomatis pada metrik multipel dan metrik kustom

Kamu dapat memperkenalkan metrik tambahan untuk digunakan saat melakukan penyekalaan otomatis pada Deployment php-apache dengan menggunakan versi API autoscaling / v2beta2.

Pertama, dapatkan YAML HorizontalPodAutoscaler kamu dalam bentuk autoscaling / v2beta2:

kubectl get hpa.v2beta2.autoscaling -o yaml > /tmp/hpa-v2.yaml

Buka berkas /tmp/hpa-v2.yaml di editor, dan kamu akan melihat YAML yang terlihat seperti ini:

apiVersion: autoscaling/v2beta2
kind: HorizontalPodAutoscaler
metadata:
  name: php-apache
spec:
  scaleTargetRef:
    apiVersion: apps/v1
    kind: Deployment
    name: php-apache
  minReplicas: 1
  maxReplicas: 10
  metrics:
  - type: Resource
    resource:
      name: cpu
      target:
        type: Utilization
        averageUtilization: 50
status:
  observedGeneration: 1
  lastScaleTime: <some-time>
  currentReplicas: 1
  desiredReplicas: 1
  currentMetrics:
  - type: Resource
    resource:
      name: cpu
      current:
        averageUtilization: 0
        averageValue: 0

Perhatikan bahwa kolom targetCPUUtilizationPercentage telah diganti dengan himpunan yang disebut metrics. Metrik penggunaan CPU adalah resource metric, merepresentasikan sebagai persentase sumber daya ditentukan pada Container Pod. Perhatikan bahwa kamu dapat menentukan metrik sumber daya selain CPU. Secara bawaan, satu-satunya metrik sumber daya lain yang didukung adalah memori. Sumber daya ini tidak mengubah nama dari klaster ke klaster, dan harus selalu tersedia, selama API metrics.k8s.io tersedia.

Kamu juga dapat menentukan metrik sumber daya dalam nilai secara langsung, bukan sebagai persentase dari nilai yang diminta, dengan menggunakan target.type dari AverageValue sebagai ganti Utilization, dan menyetel field target.averageValue yang sesuai, bukan target.averageUtilization.

Ada dua jenis metrik lainnya, keduanya dianggap sebagai metrik khusus: metrik Pod dan metrik objek. Metrik ini memungkinkan untuk memiliki nama yang spesifik untuk klaster, dan membutuhkan lebih banyak pengaturan pemantauan klaster lanjutan.

Jenis metrik alternatif yang pertama adalah metrik Pod. Metrik ini mendeskripsikan Pod, dan dirata-ratakan bersama di seluruh Pod dan dibandingkan dengan nilai target untuk menentukan jumlah replika. Mereka bekerja seperti metrik sumber daya, kecuali bahwa mereka hanya mendukung jenis target dari AverageValue.

Metrik Pod ditentukan menggunakan blok metrik seperti ini:

type: Pods
pods:
  metric:
    name: packets-per-second
  target:
    type: AverageValue
    averageValue: 1k

Jenis metrik alternatif kedua adalah metrik objek. Metrik ini mendeskripsikan perbedaan objek di Namespace yang sama, bukan mendeskripsikan Pod. Metriknya belum tentu diambil dari objek; mereka hanya mendeskripsikannya. Metrik objek mendukung jenis target baik Value dan AverageValue. Dengan Value, target dibandingkan langsung dengan yang dikembalikan metrik dari API. Dengan AverageValue, nilai yang dikembalikan dari API metrik khusus dibagi dengan jumlah Pod sebelum dibandingkan dengan target. Contoh berikut adalah YAML representasi dari metrik requests-per-second.

type: Object
object:
  metric:
    name: requests-per-second
  describedObject:
    apiVersion: networking.k8s.io/v1beta1
    kind: Ingress
    name: main-route
  target:
    type: Value
    value: 2k

Jika kamu memberikan beberapa blok metrik seperti itu, HorizontalPodAutoscaler akan mempertimbangkan setiap metrik secara bergantian. HorizontalPodAutoscaler akan menghitung jumlah replika yang diusulkan untuk setiap metrik, lalu memilih satu dengan jumlah replika tertinggi.

Misalnya, jika sistem pemantauan kamu mengumpulkan metrik tentang lalu lintas jaringan, kamu dapat memperbarui definisi di atas menggunakan kubectl edit agar terlihat seperti ini:

apiVersion: autoscaling/v2beta2
kind: HorizontalPodAutoscaler
metadata:
  name: php-apache
spec:
  scaleTargetRef:
    apiVersion: apps/v1
    kind: Deployment
    name: php-apache
  minReplicas: 1
  maxReplicas: 10
  metrics:
  - type: Resource
    resource:
      name: cpu
      target:
        type: Utilization
        averageUtilization: 50
  - type: Pods
    pods:
      metric:
        name: packets-per-second
      target:
        type: AverageValue
        averageValue: 1k
  - type: Object
    object:
      metric:
        name: requests-per-second
      describedObject:
        apiVersion: networking.k8s.io/v1beta1
        kind: Ingress
        name: main-route
      target:
        type: Value
        value: 10k
status:
  observedGeneration: 1
  lastScaleTime: <some-time>
  currentReplicas: 1
  desiredReplicas: 1
  currentMetrics:
  - type: Resource
    resource:
      name: cpu
    current:
      averageUtilization: 0
      averageValue: 0
  - type: Object
    object:
      metric:
        name: requests-per-second
      describedObject:
        apiVersion: networking.k8s.io/v1beta1
        kind: Ingress
        name: main-route
      current:
        value: 10k

Kemudian, HorizontalPodAutoscaler kamu akan mencoba memastikan bahwa setiap Pod mengonsumsi kira-kira 50% dari CPU yang diminta, melayani 1000 paket per detik, dan semua Pod berada di belakang Ingress rute utama melayani total 10.000 permintaan per detik.

Penyekalaan otomatis pada metrik yang lebih spesifik

Banyak pipeline metrik memungkinkan kamu mendeskripsikan metrik baik berdasarkan nama atau kumpulan tambahan deskriptor yang disebut labels. Untuk semua jenis metrik non-sumber daya (Pod, objek, dan eksternal, dijelaskan seperti dibawah), kamu dapat menentukan pemilih label tambahan yang diteruskan ke pipa metrik kamu. Misalnya, jika kamu mengumpulkan metrik http_requests dengan label verb , kamu dapat menentukan blok metrik berikut untuk diskalakan hanya pada permintaan GET:

type: Object
object:
  metric:
    name: http_requests
    selector: {matchLabels: {verb: GET}}

Selector ini menggunakan sintaksis yang sama dengan selector lengkap label Kubernetes. Pipa pemantauan menentukan cara mengecilkan beberapa seri menjadi satu nilai, jika nama dan pemilih cocok dengan beberapa seri. Selektor bersifat aditif, dan tidak dapat memilih metrik yang mendeskripsikan objek yang bukan objek target (target pod dalam kasus tipe Pod, dan objek yang dijelaskan dalam kasus tipe Objek).

Penyekalaan otomatis pada metrik yang tidak terkait dengan objek Kubernetes

Aplikasi yang berjalan di Kubernetes mungkin perlu melakukan penyekalaan otomatis berdasarkan metrik yang tidak memiliki hubungan yang jelas dengan objek apa pun di klaster Kubernetes, seperti metrik yang mendeskripsikan layanan yang dihosting tanpa korelasi langsung dengan namespace Kubernetes. Di Kubernetes 1.10 dan yang lebih baru, kamu dapat menangani kasus penggunaan ini dengan metrik eksternal.

Menggunakan metrik eksternal membutuhkan pengetahuan tentang sistem pemantauanmu; penyiapannya mirip dengan yang diperlukan saat menggunakan metrik khusus. Metrik eksternal memungkinkan kamu menskalakan klaster kamu secara otomatis berdasarkan metrik apa pun yang tersedia di sistem pemantauanmu. Cukup berikan blok metric dengan name dan selector (pemilih), seperti di atas, dan gunakan jenis metrik External, bukan Object. Jika beberapa series cocok dengan metricSelector, jumlah dari nilai mereka akan digunakan oleh HorizontalPodAutoscaler. Metrik eksternal mendukung jenis target Value dan AverageValue, yang berfungsi persis sama seperti saat kamu menggunakan tipe Object.

Misalnya, jika aplikasi kamu memproses tugas dari layanan antrian yang dihosting, kamu dapat menambahkan bagian berikut ke manifes HorizontalPodAutoscaler untuk menentukan bahwa kamu memerlukan satu pekerja per 30 tugas yang belum diselesaikan.

- type: External
  external:
    metric:
      name: queue_messages_ready
      selector: "queue=worker_tasks"
    target:
      type: AverageValue
      averageValue: 30

Jika memungkinkan, lebih baik menggunakan target metrik khusus daripada metrik eksternal, karena lebih mudah bagi administrator klaster untuk mengamankan API metrik khusus. API metrik eksternal berpotensi memungkinkan akses ke metrik apa pun, jadi administrator klaster harus berhati-hati saat mengeksposnya.

Lampiran: Kondisi Status Horizontal Pod Autoscaler

Saat menggunakan bentuk autoscaling/v2beta2 dari HorizontalPodAutoscaler, kamu akan dapat melihat status condition yang ditetapkan oleh Kubernetes pada HorizontalPodAutoscaler. Status condition ini menunjukkan apakah HorizontalPodAutoscaler dapat melakukan penyekalaan atau tidak, dan apakah saat ini dibatasi atau tidak.

Kondisi muncul pada field status.conditions. Untuk melihat kondisi yang memengaruhi HorizontalPodAutoscaler, kita bisa menggunakan kubectl description hpa:

kubectl describe hpa cm-test
Name:                           cm-test
Namespace:                      prom
Labels:                         <none>
Annotations:                    <none>
CreationTimestamp:              Fri, 16 Jun 2017 18:09:22 +0000
Reference:                      ReplicationController/cm-test
Metrics:                        ( current / target )
  "http_requests" on pods:      66m / 500m
Min replicas:                   1
Max replicas:                   4
ReplicationController pods:     1 current / 1 desired
Conditions:
  Type                  Status  Reason                  Message
  ----                  ------  ------                  -------
  AbleToScale           True    ReadyForNewScale        the last scale time was sufficiently old as to warrant a new scale
  ScalingActive         True    ValidMetricFound        the HPA was able to successfully calculate a replica count from pods metric http_requests
  ScalingLimited        False   DesiredWithinRange      the desired replica count is within the acceptable range
Events:

Untuk HorizontalPodAutoscaler ini, kita dapat melihat beberapa kondisi yang menandakan dalam keadaan sehat. Yang pertama, AbleToScale, menunjukkan apakah HPA dapat mengambil dan memperbarui skala atau tidak, serta apakah kondisi terkait backoff akan mencegah penyekalaan atau tidak. Yang kedua, ScalingActive, menunjukkan apakah HPA diaktifkan atau tidak (yaitu jumlah replika target bukan nol) dan mampu menghitung skala yang diinginkan. Jika False, biasanya menunjukkan masalah dengan pengambilan metrik. Terakhir, kondisi terakhir, ScalingLimited, menunjukkan bahwa skala yang diinginkan telah dibatasi oleh maksimum atau minimum HorizontalPodAutoscaler. Ini adalah indikasi bahwa kamu mungkin ingin menaikkan atau menurunkan batasan jumlah replika minimum atau maksimum pada HorizontalPodAutoscaler kamu.

Lampiran: Kuantitas

Semua metrik di HorizontalPodAutoscaler dan metrik API ditentukan menggunakan notasi bilangan bulat khusus yang dikenal di Kubernetes sebagai kuantitas. Misalnya, kuantitas 10500m akan ditulis sebagai 10.5 dalam notasi desimal. Metrik API akan menampilkan bilangan bulat tanpa sufiks jika memungkinkan, dan secara umum akan mengembalikan kuantitas dalam satuan mili. Ini berarti kamu mungkin melihat nilai metrik berfluktuasi antara 1 dan 1500m, atau 1 dan 1,5 ketika ditulis dalam notasi desimal.

Lampiran: Skenario lain yang memungkinkan

Membuat autoscaler secara deklaratif

Daripada menggunakan perintah kubectl autoscale untuk membuat HorizontalPodAutoscaler secara imperatif, kita dapat menggunakan berkas berikut untuk membuatnya secara deklaratif:

apiVersion: autoscaling/v1
kind: HorizontalPodAutoscaler
metadata:
  name: php-apache
spec:
  scaleTargetRef:
    apiVersion: apps/v1
    kind: Deployment
    name: php-apache
  minReplicas: 1
  maxReplicas: 10
  targetCPUUtilizationPercentage: 50

Kita akan membuat autoscaler dengan menjalankan perintah berikut:

kubectl create -f https://k8s.io/examples/application/hpa/php-apache.yaml
horizontalpodautoscaler.autoscaling/php-apache created